Kamis, 07 Januari 2016

Kelebihan duduk dengan para ulama

Kelebihan duduk dengan para ulama

Dalam satu hadits rasulullah S.A.W bersabda,
عليكم بمجالسة العلماء وستمع كلام الحكماء فان الله يحي القلب الميت بنور الحكمة كما يحي الارض الميتة بماء مطر
Artinya: sering-seringlah kalian duduk dengan ulama dan mendengarkan kalam para orang- orang bijak,sesungguhnya Allah menghidupkan hati yang mati dengan cahaya hikmah sebagaimana Allah menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan.

       Dalam hadis tersebut Rasulullah berpesan kepada kita semua selaku ummatnya supaya kita harus sering duduk dengan para ulama dan mendengarkan perkataan-perkataan orang bijak.
Mengapa Rasulullah memerintahkan kita supaya sering duduk dengan para ulama, karna dengan duduk dengan para ulama dan mendengarkan perkataan orang bijak kita akan mendapatkan yang namanya kalam hikmah, karna hampir semua perkataan para ulama dan orang bijak merupakan kalam hikmah, sangat jarang kita dapatkan dari perkataan mereka perkataan yang "lagha" (sia-sia) dan tak ada mamfaatnya.
Dan dengan mendengarkan perkataan para ulama dan para orang bijak dapat membangkitkan lagi semangat kita, iman kita kepada Allah semakin kuat, hati kita yang telah keras yang tidak bisa lagi lagi menerima kebaikan insyaAllah akan kembali lembut dan akan menjadi dan bisa kembali menerima kembali yang namanya kebaikan, dan akan menjadi motivasi  bagi kita dalam menjalani hidup,supaya menjadi lebih tenang aman, tentram dan senantiasa mendapatkan keridhaan dari Allah S.W.T.

Lain hal nya kalau kita duduk dengan para orang- orang bodoh dan buruk aklaknya kebanyakan topik pembicaraannya lebih banyak kepada hal- hal yang tidak mamfaat seperti membuat humor,ngegosip kepada orang lain dll. bukan artinya humor itu tidak penting, humor itu juga penting supaya hidup kita lebih ceria akan tetapi janganlah berlebihan, tapi perbanyaklah membahas hal- hal yang positif yang berguna untuk masa depan.

Dan dalam hadis tersebut Rasulullah juga menyebutkan dengan sering duduk beserta para ulama dan mendengarkan perkataan orang bijak, Allah S.W.T akan menghidupkan kembali hati kita yang telah mati dengan cahaya- cahaya hikmah seabagai mana Allah menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan.
Dari kata " sebagaimana Allah telah menghidupkan tanah yang tandus dengan air hujan " kita dapat mengambil i'tibar (perbandingan) bahwa Allah mampu menghidupkan kembali tanah- tanah yang tandus yang mungkin sangat luas. Jadi untuk menghidupkan tanah tandus saja Allah mampu apalagi untuk menghidupkan kembali hati kita yang telah mati yang ukurannya tidak lebih dari sebelah telapak tangan akan sangatlah mudah bagi Allah S.W.T

Dan buktinya sangatlah banyak salah satunya adalah kisah salah seorang santri/mahasiswa dari dayah mahasiswa Ummul Ayman pidie jaya, berikut ini kisahnya.
Sudah dua bulan lamanya dia tidak pernah lagi melihat Waled ( nama aslinya Tgk. H. Nuruzzahri Yahya pimpinan salah seorang ulama karismatik Aceh dan pimpinan dayah mahasiswa Umml Ayman) tidak seperti hari- hari sebelumnya yang mana sang Waled selalu datang untuk mengajarkan Al-Quran kepada seluruh santrinya, dan salat berjamaah beserta mereka. Jadi hampir setiap selesai salat jamaah Waled selalu memberikan nasehat kepada semua santrinya, sehingga seluruh santri yang mendengarkan nasehat beliau akan menjadi bersemangat dalam berusaha dan belajar.
Namun setelah beberapa bulan kemudian waled sudah sangat jarang datang ke dayah mungkin karna kesehatan beliau makin memburuk, walaupun datang, cuma sekedar mengecek bagaimana keadaan dayah sekarang, dan tidak mengajar beserta tidak salat berjamaah lagi bersama para santrinya.
Sehingga oleh sebab itu si santri tadi semakin hari semangatnya untuk belajar makin berkurang bahkan hampir hilang dalam hatinya, dari pada belajar dan mengulang pelajaran dia lebih senang menghabiskan waktu dengan gadgetnya dan tidak menghiraukan lagi yang namanya belajar. Sehingga pada suatu hari datanglah mobil pickup warna hitam, dari dalamnya keluarlah sang waled beserta sopirnya. Melihat kedatangan beliau santri tersebut sangatlah senang dia langsung pergi bersama teman- temannya untuk bersalaman dengan Waled. Singkat cerita,  Sang Waled salat zuhur secara berjamaah dengan para santrinya. Sebagaimana biasa setiap selesai salat Waled selalu memberikan nasehat kepada para santrinya, dan para santri sangatlah antusias dalam mendegarkannya, termasuk si santri tersebut. Dalam nasehatnya Waled mengatakan "bahwa ada tiga orang yang dapat membuat kamu bahagia dan sukses yaitu: ibu, ayah, dan guru.
Dan ada tiga hal yang akan membuat kamu celaka  yaitu: kawan, syaitan, dan hawa nafsu. Dan yang membuat kamu berhasil adalah kamu sendiri dan yang membuat kamu gagal adalah kamu sendiri bukan orang orang lain, jika kamu ingin kamu ingin berhasil maka berusahalah sekuat tenaga dan jika kamu ingin gagal maka tidur dan santai- santai saja lah untuk berusaha".
Mendengar nasehat tersebut semangat si santri tadi menjadi menggebu- gebu hatinya yang telah redup menjadi terang dan akhirnya dia mendapatkan kembali semangat hidupnya telah lama pergi dan dia kembali bersengat dalam belajar. Sehingga sekarang dia tidak pernah lagi membuang- buang waktunya dan selalu giat dalam belajar, karna dia tau yang mebuat dirinya berhasil adalah dirinya sendiri dan yang membuat dirinya gagal adalah dirinya sendiri bukan orang lain.

Dari kisah di atas bisa kita ambil sedikit pelajaran seberapa penting nya duduk dan mendengarkan nasehat para ulama, sehingga si santri yang tadi nya malas kini kembali lagi bersemangat dalam mencari ilmu.

Oleh karena itu marilah kita sering - sering duduk dengan para ulama dan orang- orang bijak karena dengan sebab demikian hati kita akan menjadi lebih tenang, tentram, lebih bersemangat, dan iman kita kepada Allah akan meningkat.

Jadi cuma demikian sedikit nasehat dari saya semoga dapat berguna bagi saya sendiri dan kepada para pembaca.

Kamis 7 januari 2016
Dayah Mahasiswa Ummul Ayman Pidie Jaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar