Sabtu, 26 Desember 2015

Hadits maudhu'

                       Hadits maudhu '

A. Muqadimah

 Hadits merupakan sumber kedua setelah al-Quran dalam islam. Kita sebagai seorang muslim tidak meyakini bahwa semua hadits adalah shahih. Namun juga tidak benar bila menganggap bahwa semua hadits itu palsu, sebagaimana anggapan para orientalis. Jadi memang ada hadits yang shahih, hasan, dha'if, dan maudhu '(palsu). Dalam dalam kesempatan ini, insyaallah saya akan menjelaskan seputar hadits maudhu ', agar kita memahami pembahasan yang terkait dengan hadits maudhu', baik pengertian, hukum, fitur maupun yang lainnya.

 B. Pengertian

   Menurut bahasa, kata maudhu'merupakan ism maf'ul (objek) dari kata wadha'a (asy-syai-a), yang berarti menurunkannya. Dinamakan seperti itu, karena memang menurunkan derajatnya. Menurut istilah adalah: "kedustaan ​​yang dibuat dan direka-reka yang disandarkan atas nama Rasulullah saw dan termasuk periwayatan yang paling buruk
.
 C. Awal Munculnya Hadits Maudhu '

 Perpecahan kaum Muslimin menjadi beberapa kelompok setelah fitnah (masa setelah terbunuhnya Utsman bin Affan), membuat setiap kelompok mencari dukungan dari al-Quran dan as-Sunnah. Sebagian kelompok menakwilkan al-Quran bukan pada makna sebenarnnya dan membawa as-Sunnah bukan pada maksudnya. Bila mereka menakwilkan hadits mereka menisbatkan kepada Nabi saw. Apalagi tentang keutamaan para Imam mereka. Dan kelompok yang pertama, menurut beberapa ulama hadits, yang melakukan hal itu adalah kelompok Syi'ah. Hal ini tidak pernah terjadi paada masa Rasulullah saw dan tidak pernah dilakukan seorang shahabat pun. Bila di antara mereka berselisih, mereka berijtihad dengan mengedepankan niat untuk mencari kebenaran.

 D. Derajat Hadits Maudhu 'dan Hukum meriwayatkannya 

Hadits maudhu 'adalah hadits yang paling rendah dan paling buruk. Sehingga para ulama sepakat, haramnya meriwayatkan hadits maudhu 'dari orang yang mengetahui kepalsuannya dalam bentuk apapun, kecuali disertai dengan penjelasan akan kemaudhu'annya.
Nabi saw bersabda: ينبذاكلا دحأ وهف بذك هَّنأ ىري ثيدبح ِّنيع ثَّدح نم "Barangsiapa yang menceritakan hadits dari seseorang, sedang dia mengetahui bahwa itu dusta, maka dia termasuk para pendusta." (HR Muslim dari Al-Mughirah bin Syu'bah).

 E. Cara Yang Ditempuh Pembuat Hadits Maudhu '

 1. Membuat kata yang berasal dari dirinya, kemudian menempatkan sanadnya dan meriwayatkannya.
2. Mengambil kata orang bijak atau selain mereka kemudian menempatkan sanadnya.

F. Bagaimana Cara Mengetahui Hadits Maudhu '

 1. Pengakuan dari orang yang memalsukan hadits. Seperti pengakuan Abi 'Ishmat Nuh bin Abi Maryam, yang digelari Nuh Al-Jami', bahwasanya ia telah memalsukan hadits atas Ibnu Abbas tentang keutamaan-keutamaan al-Quran surat per surat. Dan seperti pengakuan Maisarah bin Abdi Rabbihi Al-Farisi bahwa dia telah memalsukan hadits tentang keutamaan Ali sebanyak tujuh puluh hadits.
  2. Pernyataan yang diposisikan sama dengan pengakuan. Seperti seseorang menyampaikan hadits dari seorang syaikh, dan hadits itu tidak diketahui kecuali dari syaikh tersebut. Ketika ditanya perawi tersebut, pada tanggal kelahirannya, ternyata perawi dilahirkan sesudah kematian syaikh. Atau pada saat syaikh meninggal dia masih kecil dan tidak mendapatkan periwayatan.
  3. Adanya inidikasi perawi yang menunjukkan akan kepalsuannya. Misal perawi Rafidhah, haditsnya tentang keutamaan ahli bait. As- Suyuthi mengatakan: "Dari indikasi perawi (maudhu ') adalah dia seorang Rafidhah dan haditsnya tentang keutamaan ahli bait. Hamad bin Salamah berkata:" Menceritakan kepada syaikh mereka (Rafidhah), dengan mengatakan: "Bila kami berkumpul, kemudian ada sesuatu yang kami anggap baik, maka kami jadikan sebagai hadits. "
4. Adanya indikasi pada isi hadits, bertentangan dengan akal sehat, bertentangan dengan indra, berlawanan dengan ketetapan agama atau susunan lafazh lemah dan kacau, serta absurditas hadits tersebut bersumber dari Rasulullah saw.
Menurut Abu Bakar bin ath-Thayib: "Sesungguhnya bagian dari petunjuk maudhu 'adalah tidak masuk akal yang tidak bisa ditakwil disertai dengan tidak berdasar pada panca indra, atau menyangkal dalildali al-Quran yang qath'i, sunnah yang mutawatir dan ijma'. Adapun jika bertentangannya memungkinkan untuk dikompromikan, maka ia bukan (maudhu '). " Ibnu al-Jauzi berkata: "kata yang paling tepat berkenan dengan hadits maudhu 'adalah, ketika kamu melihat hadits yang menjelaskan akal, menyelisihi naql (dalil), atau yang membatalkan masalah ushul (aqidah), ketahuilah sesungguhnya itu adalah maudhu'." Misalnya, apa yang diriwayatkan Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari bapaknya dari kakeknya secara marfu ', "Bahwa kapal Nuh thawaf mengelilingi ka'bah tujuh kali dan shalat dua rakaat di maqam Ibrahim.

G. Motivasi-motivasi yang Mendorong Melakukan Pemalasuan Hadits  

1. Membela suatu madzhab, termasuk madzhab yang terpecah menjadi aliran politik setelah munculnya fitnah (masa setelah terbunuhnya Utsman bin Affan) dan maraknya aliran-aliran politik seperti Khawarij dan Syi'ah. Masing-masing aliran membuat hadits-hadits palsu untuk memperkuat golongannya. Ini merupakan asal dari kedustaan ​​atas nama Rasulullah saw. Imam Malik, misalnya ketika ditanya tentang Rafidhah, berkata: "Janganlah engkau bicara dengan mereka, jangan meriwayatkan (hadits) dari mereka sesungguhnya mereka berdusta."
2. Dalam rangka taqarrub kepada Allah, dengan menempatkan haditshadits targhib (diminta) manusia untuk berbuat kebaikan, atau hadits yang berisi ancaman terhadap perbuatan munkar. Mereka yang membuat hadits-hadits maudhu 'ini biasanya menisbatkannya kepada golongan ahli zuhud dan orang-orang shalih. Mereka ini termasuk kelompok pembuat hadits maudhu 'yang paling buruk, karena manusia menerima hadits-hadits maudhu' mereka karena kepercayaan terhadap mereka. Diantara mereka adalah Maisarah bin Abdi Rabbihi. Ibnu Hibban telah meriwayatkan dari kitabnya Ad Dhu'afa ', dari Ibnu Mahdi, dia bertanya kepada Maisarah bin Abdi Rabbihi: "Dari mana engkau mendatangkan hadits-hadits seperti," Barangsiapa membaca ini maka ia akan memperoleh itu? Ia menjawab: "Aku sengaja membuatnya untuk memberi dorongan kepada manusia."
3. Mendekatkan diri kepada penguasa demi menuruti hawa nafsu. Sebagian orang yang imannya lemah berupaya mendekati sebagian penguasa dengan membuat hadits yang menisbat
kepada penguasa agar mendapat perhatian. Seperti kisah Giyats bin Ibrahim an-Nakha'i al-Kufi dengan Amir Mukminin al Mahdi, ketika masuk ke ruang Amirul Mukminin dan menemukan al-Mahdi tengah bermain-main dengan burung merpati. Maka ia menambahkan kata dalam hadits yang disandarkan kepada Nabi saw, bahwa beliau bersabda: لاإ حانج وأ رفاح وأ فخ وأ لصن يف قبس لا ("Tidak ada perlombaan kecuali bermain pedang, pacuan, menggali atau sayap.") Ia menambahkan kata sayap (junâh ), yang dilakukan untuk memberikan al-Mahdi, lalu al Mahdi memberinya sepuluh dirham. Setelah berpaling, Sang Amir berkata: "Aku bersaksi bahwa tengkukmu adalah tengkuk pendusta atas nama Rasulullah saw. Kemudian al-Mahdi memerintahui untuk menyembelih merpati itu.
4. Zindiq yang ingin merusak manusia dan agamanya. Hamad bin Zaid berkata: "Orang-orang zindiq membuat hadits dusta yang disandarkan kepada Rasulullah n sebanyak empat belas ribu hadits." Ahmad bin Shalih al-Mishri berkata: "(Hukuman bagi) orang zindiq adalah dipenggal lehernya, orangorang dungu itu telah membuat hadits maudhu 'sebanyak empat ribu, maka berhati-hatilah." Ketika akan dipenggal lehernya Ibnu Adi berkata: "Aku telah memalsukan hadits diantara kalian sebanyak empat ribu hadits, aku mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram." Di antara mereka adalah Muhammad bin Sa'id asy-Syami yang dihukum mati dan disalib karena kezindikannya. Ia meriwayatkan hadits dari Humaid dari Anas secara marfu ': Aku adalah Nabi terakhir, dan tidak ada Nabi sesudahku kecuali yang Allah kehendaki.
5. Mengikuti hawa nafsu dan ahli ra'yu (rasionalis) yang tidak memiliki dalil dari al-Kitab (al-Quran) dan as-Sunnah (hadits) kemudian membuat hadits maudhu 'untuk membenarkan keinginan dan pendapatnya.
6. Dalam rangka mencari penghidupan dan memperoleh rizki. Seperti yang dilakukan sebagian tukang dongeng yang mencari penghidupan melalui berbagai cerita kepada masyarakat. Mereka menambah-nambahkan ceritanya agar masyarakat mau mendengarkan dongengannya, lalu mereka memberi upah. Diantara mereka adalah Abu Sa'id al-Madani.
7. Dalam rangka meraih popularitas, yaitu dengan membuat hadits yang gharib (asing) yang tidak ditemukan pada seorangpun dari syaikh-syaikh hadits. Mereka membolak balik sanad hadits sehingga orang yang mendengarnya terperangah. Di antara mereka adalah Ibnu Abu Dihyah dan Hammad bin an-Nashibi.

     8. Fanatisme terhadap Imam atau Negara tertentu. Asy-Syu'ûbiyyûn memalsu hadits yang berbunyi: "Sesungguhnya Allah ketika murka menurunkan wahyu dengan menggunakan bahasa Arab, dan ketika ridha menurunkan wahyu dengan bahasa Persi (alFarisiyyah)." Maka seorang Arab yang jahil (bodoh) membaliknya, kata ini, yaitu, "Sesungguhnya Allah ketika murka menurunkan wahyu dengan menggunakan bahasa Persi (al Farisiyyah), dan ketika ridha menurunkan wahyu dengan bahasa Arab." Dan orang yang ta'ashub (fanatik) terhadap Abu Hanifah, memalsukan hadits, yang berbunyi: "Akan ada dari umatku seorang laki-laki yang disebut Abu Hanifah an-Nu'man, dia adalah penerang umatku." Dan orang yang tidak senang dengan Imam asy-Syafi'i, membuat hadits yang berbunyi: "Akan ada dari umatku seorang laki-laki yang disebut Muhammad bin Idris, dia lebih bahaya atas umatku dari pada Iblis."

H. Ancaman Bagi yang Membuat Hadits Maudhu '

 Orang yang berdusta atas nama Rasulullah saw ancamannya sangat keras. Sebagaimana Nabi saw bersabda: "Barangsiapa berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaknya ia bersia-siap menempati tempatnya di neraka." راَّنلا نم هدعقم أَّوبتيلف اد ِّم عت م َّيلع بذك ن◌ م Hadits ini diriwayatkan secara mutawatir, yaitu diriwayatkan 70 orang shahabat. Dalam riwayat ش l-Bukhari tidak ada (ادمعتم) atau dengan sengaja. Namun dalam riwayat Ibnu Hibban ada kata (ادمعتم) ini. Adapun (أوبتیلف) adalah perintah yang juga berarti kabar (berita), ancaman, penghinaan atau do'a atas pelakunya. Yaitu semoga Allah menyiapkan untuknya (mereka). Syaikh Muhammad Abu al-Juwaini, berpendapat bahwa kafir bagi orang yang memalsu hadits Rasulullah saw dengan sengaja dan mengetahui (hukum berkenan) dengan yang ia ada-adakan.

I. Kitab-kitab yang Memuat Hadits Palsu

 1. Al-Madhû'ât, karya Ibnu Al-Jauzi. 2. Al-lali al-Mashnû'ah fî al-Ahadits al-Maudhu'ah, karya As- Suyuthi, ringkasan kitab di atas.
3. Tanzîhu asy-Syari'ah al-Marfû'ah 'an al-Ahadits asy-Syani'ah al Maudhu'ah, karya Ibnu' Iraqi Al-Kittani, ringkasan kedua kitab di atas.
4. Silsilah al-Ahadits adh-Dha'ifah, karya Al-Albani.

Al-Maraji ':

1. Tadrîb ar-Rawi fî Syarh Taqrib an-Nawawiy, Al-Hafizh al-Imam AsSuyuthi.
2. Al-Ba'its al-Hatsits, Syarh Ihtishâr 'Ulum al-Hadîts Li al-Hafizh Ibn Katsir, Ahmad Muhammad Syakir.
3. Fath al-Bari Syarh Shahih al-Bukhariy, Ibn Hajar al-Asqalani.
4. Tanggal at-Tasyrî 'al-Islamiy, Syaikh Manna' al-Qaththan. 5. Pengantar Studi Ilmu Hadits, Syaikh Manna 'al-Qaththan. 6. Taisir Mushthalah al-Hadîts, Dr. Mahmud ath-Thahhan.

Selasa, 22 Desember 2015

Biografi lei jun pendiri xiaomi

Biografi Lei Jun.
Dunia smartphone akhir akhir ini dikejutkan dengan gebrakan ponsel murah dengan spesifikasi tinggi yang dilakukan oleh Xiaomi yang merupakan perusahaan pembuat smartphone yang berbasis di China. Sebagai sebuah perusahaan pendatang baru, selain handphone dengan spesifikasi high-end yang ditawarkan sangat murah jauh dibawah harga pasar juga strategi pemasaran atau penjualannya bisa dikatakan unik karena hanya dijual secara online. Tak perlu waktu yang lama, gebrakan yang dilakukan oleh Xiaomi ini membuatnya sukses dan bertengger sebagai perusahaan handphone terbesar nomor 3 di dunia, dibawah samsung dan apple, dan mengalahkan microsoft serta blackberry. Xiaomi sendiri didirikan oleh Lei Jun yang merupakan seorang pengusaha teknologi yang berasal dari China atau Tiongkok. Xiaomi Tech sendiri sudah menjadi salah satu perusahaan teknologi terbesar di China. Artikel kali ini akan membahas mengenai Biografi dan Profile dari Lei Jun yang merupakan Pendiri dari Xiaomi Tech.

Di China sendiri, Lei Jun dikenal sebagai salah satu orang yang merubah wajah industri dan teknologi di China selain Jack Ma yang merupakan Fonder dari Alibaba.com. Dari situ kemudian Lei Jun dikenal sebagai 'Steve Jobs' dari China. Lei Jun dilahirkan pada tanggal 16 Desember 1969 di Xiantao, Hubei, China. Sejak kecil ia merupakan seorang anak yang gemar teknologi hingga remaja. Setelah lulus dari sekolah Mianyang pada tahun 1987, Lei Jun Kemudian ingin melanjutkan studinya ke universitas. Ia kemudian mencoba mendaftar dan diterima di Wuhan University. Dari univeristas itu pula ia kemudian berhasil menyelesaikan studinya dan meraih gelar Bachelor of Science dalam bidang Teknik.

Setelah meninggalkan universitas, Lei jun kemudian membantu pengembangkan penemuan perangkat lunak Kingsoft pada tahun 1992, ia kemudian menjadi kepala eksekutif pada tahun 1998 di Kingsoft dan membawa perusahaan sukses dalam penawaran saham perdana atau IPO (initial Public Offering) di bursa saham Hong Kong. Sementara di Kingsoft, Lei jun sangat berperan dalam pembentukan Joyo.com, sebuah toko buku dan situs online e-commerce yang kemudian dijual ke Jeff Bezos yang merupakan pendiri Amazon.com sebesar 75 juta.Dollar pada tahun 2004. Ditahun itu juga, Lei Jun menjadi Inverstor terkemuka di China, dengan invertasinya di pengecer pakaian online merk Vancl dan juga video sosial berbasis jaringan YY, yang sahamnya diperdagangkan di AS yang kemudian meningkat lebih dari tiga kali lipat pada tahun lalu menurut Forbes.

Kemudian pada tanggal 20 Desember 2007, dengan alasan kesehatan, Lei jun kemudian mengundurkan diri sebagai Presiden dan CEO Kingsoft, kemudian pada tanggal 16 Desember 2008, Lei Jun  menjadi Ketua UCWeb dan pada tanggal 6 April 2010, Lei Jun mendirikan Xiaomi Tech bersama mantan eksekutif Google Lin Bin, Dengan tujuan membuat smartphone berkualitas tinggi serta strategi penjualan handphone dibawah harga pasar pada umumnya yaitu setengah harga dari perangkat sejenis seperti samsung dan apple dan hanya mengandalkan penjual lewat online tanpa membuka toko retail, Xiaomi berhasil menggeser Blackberry dan Microsoft dan berhasil menempati posisi tiga besar sebagai perusahaan pembuat smartphone tersukses dibawah samsung dan apple. Tahun ini, Xiaomi memimpin pada kuartal kedua peringkat smartphone dengan pangsa pasar 14 persen di China menurut perusahaan riset Canalys, diikuti oleh Samsung, Lenovo, dan Yulong, masing-masing dengan 12 persen.


Pada 2013, Xiaomi bernilai lebih dari US $ 10 miliar, setara dengan Lenovo, sebuah perusahaan teknologi dengan karyawan 10 kali lipat lebih banyak karyawan yang didirikan 26 tahun sebelumnya. Xiaomi sejauh berjuang untuk mencapai sukses besar di luar Cina. Pada Agustus 2013, Xiaomi mempekerjakan mantan eksekutif Google Hugo Barra, yang disebut oleh Lei Jun sebagai orang asing pertama di perusahaannya yang bertugas mengawasi ekspansi internasional perusahaan Xiaomi. Lei Jun sendiri dikenal sebagai 'Steve Jobs' dari China karena gebrakannya dalam dunia teknologi dan mengubah wajah china dalam bidang industri dan teknologi. Lei Jun menikah dan memiliki dua orang anak dan tinggal di Beijing, China. Kekayaan bersih Lei Jun sendiri yang diperkirakan 8,8 miliar dolar AS menurut Majalah Forbes. Menjadikan ia salah satu orang terkaya di China dan masuk dalam daftar orang terkaya di Dunia.